I. WONG URIP NGERTI URIPE.......II. WONG URIP ISO MATI SAKJRONING URIP.......III. WONG URIP ISO MBALIK NANG SING GAWE URIP

Minggu, 28 November 2010

BUKU 0: Siapa Dirimu? ADAM didalam ADAM

DIDEDIKASIKAN
untuk generasi muda bangsa
agar mereka mengenal dirinya
& mengerti tujuan hidupnya
____________________________


JUDUL BUKU:

Siapa dirimu?
ADAM didalam ADAM



Pengantar
_________

Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam.

Terimakasih anda telah menyempatkan membaca buku yang sangat sederhana ini, tapi percayalah di balik kesederhanaannya insya Allah buku ini sangat bermanfaat karena menjadi dasar pemahaman kita baik sebagai manusia maupun sebagai diri kita, sehingga kita sanggup menjawab pertanyaan di bawah ini:
Siapakah dirimu ?
Pertanyaan ini sangat mendasar, pertanyaan yang sangat hakiki, pertanyaan sederhana yang semestinya dapat di jawab dengan spontan dan benar.
Pertanyaan yang semestinya tidak membuat bingung yang ditanya.
Tapi kenyataannya tidaklah demikian, pertanyaan ini sering membuat yang ditanya terhenyak.
Pertanyaan yang mengejutkan, yang jawabannya sama sekali be lum terpikirkan.

Sangat ironis memang, sedemikian melalaikannya kehidupan didunia ini, sampai-sampai manusia dibuat lupa dengan dirinya.
Bagaimana kita dapat kembali padaNya, kalau kita tidak paham diri kita sendiri, diri kita yang sebenar nya.
Bukankah ada kata-kata bijak :
” Kenali dan pahami dirimu, maka kau akan dapat mengenali dan memahami Tuhanmu ”
Sebagai dasar pemahaman tentang diri kita yang sebenarnya, saya rasa sangatlah tepat kalau kita menyimak untuk memahami kisah Adam dan istrinya, dari surga sampai ke bumi.

Selamat membaca, semoga Allah berkenan memberikan syafaat dari sisiNya bagi kita semua.


Surabaya, Juni 2010
Wassalam;


iskandar zulkarnain
________________
adiluhung_nusantara@yahoo.com
adiluhung.nusantara@gmail.com
FACEBOOK: adiluhung nusantara

_____________________________

Pengantar
DAFTAR ISI :

I. PROLOG

II.Nyata, Irasional & Gaib
II.1. NYATA
II.2. IRASIONAL
II.3. GAIB

III. PENGERTIAN AKHIRAT

IV. ADAM DI SURGA

V. ADAM SEBELUM TURUN KE BUMI

VI. ADAM DI BUMI
_________________________________



I. PROLOG
_________

Memang ironis, tapi itulah kenyataan yang terjadi.Kehidupan dunia betul-betul melalaikan, manusia
’dibuat tidak sempat’ memikirkan, menelaah dan memahami diri mereka yang sebenarnya, diri-sejati atau diri-pribadi mereka.
Memahami diri-sejati sangatlah penting, karena diri-sejatilah yang nantinya diijinkan masuk surga atau ’terbuang’ di neraka.
Diri-sejati pulalah yang mendapatkan cahaya dari amal-saleh yang kita kerjakan, atau terjebak dalam kegelapan karena dosa-dosa kita.

Diri-sejati kita ’bukan’ jiwa kita.

Apabila kematian tiba, nyawa kita kembali kepadaNya maka jantung berhenti berdetak dan tubuh mati, pada saat itu juga kita menjadi diri-sejati, alam kita juga berganti dengan alam akhirat, kita memulai ke hidupan yang sebenarnya, hidup dalam ’keabadian’, abadi dalam suka-cita atau abadi dalam duka-cita.
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan sendau-gurau dan permainan saja.Dan sesungguhnya akhirat itulah sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya" (29:64)

Diri-sejati adalah ’Akhirat’ kita, jadi kita harus memahaminya untuk kemudian memberdayakannya agar mendapatkan cahaya, yang dengan cahaya itulah kita dapat ber jalan di ‘Akhirat’ yang gelap-gulita.

ADAM DAN HAWA
Sedari kecil kita mendengar cerita tentang Adam dan Hawa, sepasang mahluk ciptaan Allah yang hi dup di surga, suatu tempat yang indah, damai dan penuh nikmat
Tapi bujukan setan telah menggelincirkan mereka dalam dosa karena melanggar larangan Allah, sehing ga mereka berdua harus keluar dari surga dan turun ke bumi.
Yang perlu dicermati adalah bahwa cerita Adam dan Hawa ini tertulis dalam Al Qur’an, sehingga secara prinsip kebenarannya adalah mutlak dan harus dipercaya.

Banyak yang berpendapat bahwa Adam yang di surga ’turun begitu saja’ ke bumi menjadi manusia.
Pendapat ini tidak tepat dan cenderung ’mencari gampangnya’, karena akan banyak hal penting yang hilang.
Sebagai Bani Adam dan umat Islam, kita dituntut untuk memahami dan menemukan sesuatu dibalik cerita itu, sesuatu yang sangat penting bagi pengungkapan diri kita yang sebenarnya, diri-sejati kita.
Bagaimana kita dapat mengarungi kehidupan ini kalau kita tidak paham akan diri kita sendiri ?

Jadi sangatlah tidak bijak kita banyak mempelajari ilmu dan hal-hal lain, tapi kita justru lupa untuk mem pelajari dan memahami asal usul manusia, asal usul diri kita sendiri, bahkan cenderung mengabaikannya, menganggap penjabaran tentang Adam dan Hawa yang tertulis di Al Qur’an hanya sebagai dongeng belaka.

Marilah kita simak beberapa ayat Al Qur’an, bagaimana Allah SWT telah mengingatkan kita melalui firmanNya yang al.:
” Mengapa kamu menyuruh orang lain mengerjakan kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab, tidakkahkamu berpikir ?”
( 2: 44 ).
” Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Al lah, lalu Allah menjadikan mereka lupa pada diri mereka sendiri.Mereka itulah orang-orang yang fasik” (59: 19)
” Sesungguhnya Allah tidak zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusialah yang zalim ke pada diri mereka sendiri ” (10: 44).( sampai-sampai manusia melupakan diri mereka sendiri, dan membiarkannya tak berdaya dan terjebak dalam kegelapan ).



II. Nyata, Irasional & Gaib
_____________________

Sebelum kita lanjutkan, sebaiknya kita menyamakan presepsi terlebih dahulu, hal ini penting untuk meng hindari kerancuan pemahaman terhadap hal-hal yang terkait dengan pembahasan kita selanjutnya.
Saya kurang setuju dengan pendapat yang menyatakan/memandang /menyikapi/membagi alam semes ta ini hanya dalam 2 bagian/kelompok/alam/dimensi, yaitu: nyata dan gaib.
Gaib disini dinyatakan mencakup semua yang tidak nyata, semua yang tidak dapat dilihat/ didengar/ disentuh/ dibaui/ dirasakan oleh indera yang dipunyai tubuh/raga
Menurut saya pengertian ini terlalu berlebihan dan merancukan/mengaburkan makna dari gaib itu sen diri, serta kontra produktip untuk mencari jalan lurus kembali kepada Allah.

Mari kiita simak firman Allah yang termuat di:
Al Baqarah ayat 1 s/d 5
1. Alif laam miim
2. Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.
3. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rejeki yang Kami anugerahkan kepada mereka
4. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya akhirat ( hari kemudian ).
5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.

Dari ayat-ayat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa mereka yang bertaqwa adalah mereka yang:
- Beriman kepada yang gaib.
- Beriman kepada Kitab-kitabNya.
- Yakin akan adanya Akhirat.
- Mendirikan shalat.
- Menunaikan zakat.
Merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk dan beruntung.

Dalam susunan kalimat firman tersebut diatas jelas dibedakan antara gaib dengan Akhirat.
Dari hasil kajian memang berbeda, Akhirat bukan gaib tapi irasional, Akhirat jelas ada tapi tidak nyata karena tidak dapat dilihat dan disentuh oleh tubuh manusia.
Gaib tidak boleh dikaji, karena itu mutlak wewenang Allah.
Demi keyakinan dan ketaqwaan serta senantiasa berpedoman pada Al Qur’an yang irasional boleh dikaji.
Bukankah tujuan hidup kita adalah Akhirat ? Bagaimana kita bisa selamat di Akhirat kalau kita tidak
mengerti apa dan bagaimana Akhirat itu.


II.1. NYATA :
___________

Kita semua telah paham bahwa yang dikatakan nyata adalah segala sesuatu yang dapat dideteksi oleh indera yang dimiliki oleh tubuh/raga manusia, sederhananya segala sesuatu yang dapat dilihat, diraba, didengar, dibaui dan dirasakan oleh tubuh/raga manusia.
Contohnya :
Tubuh/raga manusia, tanah, batu, air, tumbuh-tumbuhan, hewan, awan, bulan, bintang, matahari dllnya.


II.2. IRASIONAL :
_______________

Ada tapi tidak nyata.
Sesuatu yang diyakini ada tapi tidak nyata, tidak dapat dideteksi oleh indera yang dimiliki tubuh/raga manusia.
Sebagai umat Islam kita diwajibkan untuk mengimani dan meyakini adanya: Malaikat dan Akhirat ( Hari Kemudian ), dua hal ini termasuk dalam rukun Iman.
Dua hal ini adalah irasional: ada ( di yakini ada ) tapi tidak nyata.

Informasi yang akurat mengenai segala sesuatu yang irasional lainnya dapat kita temui didalam
Al Qur’an, antara lain :
Surga, Sidratul-Muntaha, Baitul Makmur, Al A’raf, Kampung Akhirat, neraka, iblis, setan, jin, qolbu,
ruh (ruhuu), jiwa, diri (anfusakum), dllnya.
Ini semua wajib diyakini ada dan kebenarannya karena tertulis di Al Qur’an.

Nyata dan irasional juga dikenal sebagai bilangan dalam Matematika :
(-1) adalah bilangan nyata.
AKAR(-1) adalah bilangan irasional :
ada hasilnya tapi tak dapat dihitung, ada tapi tidak nyata.

Demi keyakinan dan ketaqwaan serta senantiasa berpedoman pada Al Qur’an, semua yang irasional boleh dikaji.


II.3. GAIB :
_________

Segala sesuatu yang menjadi wewenang Allah SWT, tidak terjang kau oleh indera dan akal manusia.
Qada dan Qadar (ketentuan dan kuasa Allah) adalah gaib, termasuk didalamnya: apa yang akan terjadi terhadap kita detik, menit dan jam yang akan datang, apalagi esok hari.
Manusia boleh berencana, tapi Allahlah yang menentukan.
Oleh sebab itu kita dianjurkan mengatakan ”insya Allah” untuk hal-hal yang akan kita lakukan.
Juga kapan terjadinya kiamat termasuk gaib, dan hal-hal lainnya.
Karena mutlak menjadi kewenangan Allah, segala hal gaib tidak boleh dikaji apalagi mencoba
mengungkapkannya.
Oleh karena itu meramal nasib seseorang dan segala hal yang berkaitan merupakan tindakan yang keterlaluan.


III. PENGERTIAN AKHIRAT
______________________

Disini akan kita ulas secara ringkas pengertian dasar tentang Akhirat.
Karena hal ini sangat diperlukan untuk mengungkap jati diri manusia.
( Untuk melengkapi pengertian tentang Akhirat, ada baiknya dibaca juga buku : Jangan menunggu kiamat di ’alam-kubur’ )

Akhirat jangan diterjemahkan sebagai Hari-Akhir, tapi sebaiknya diterjemahkan sebagai Hari-Kemudian.
Penerjemahan sebagai Hari-Akhir menimbulkan kerancuan pengertian yang berujung pada salah dalam memahami Akhirat.
Padahal pemahaman hal ini sangat penting, karena Akhirat adalah tujuan hidup manusia sedangkan dunia hanya kesenangan (sementara).

” Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguh nya Akhirat itulah negeri yang kekal ” (40: 39)
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan sendau-gurau dan permainan saja.Dan sesungguhnya akhirat itulah sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya" (29:64)

Akhirat adalah Hari-Kemudian
Artinya:
Hari setelah kehidupanMU di dunia berakhir.

BUKAN :
Hari setelah kehidupan dunia berakhir.
Yang berimplikasi pada pengertian bahwa Akhirat itu ada/terjadi setelah kiamat.
Padahal tidak demikian, karena:
Akhirat sudah ada sekarang ini.
( Baca: Jangan menunggu kiamat di ’alam-kubur’ )

Perbedaan dunia dan akhirat hanya terletak pada dimensinya, tempatnya sama......ya disini ini.
” Pada hari bumi diganti dengan bumi yang lain dan (juga) langit, dan mereka menghadap Allah YME lagi Maha Perkasa....” (14: 48)

Yang nyata alamnya dunia, yang irasional alamnya akhirat.
Didunia kita dibatasi ruang dan waktu, sedangkan di Akhirat ruang dan waktu relatip.
(Baca: Di Hari Kemudian, Waktu dan Ruang relatip )

Kehidupan di dunia : sementara
Kehidupan di akhirat : ”abadi”.

Perbedaannya lagi adalah tolok ukurnya :
Didunia tolok ukurnya tidak jelas, orang kafirpun bisa sangat berdaya dan berkuasa.
Diakhirat tolok ukurnya jelas yaitu ketaqwaan, siapa yang bertaqwa pasti berdaya dan bahagia.
Yang tidak bertaqwa pasti tidak berdaya bahkan tersiksa.

Ulasan singkat tentang dunia dan akhirat ini semoga dapat memudahkan pemahaman kajian selanjutnya.



IV. ADAM DI SURGA
_________________

Dengan seijin Allah Adam dan istrinya tinggal di Surga.
Dan Kami berfirman: ” Hai Adam, diamilah olehmu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana dan kapan saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. (2: 35 ; 7: 19)

Di Surga terdapat banyak makanan yang baik-baik, dari yang banyak itu hanya ’ satu ’ yang dilarang untuk didekati, tapi ternyata yang ’ satu ’ ini mampu menggelincirkan Adam dan istrinya, sehingga mereka menjadi orang-orang yang zalim.
Lalu keduanya digelincirkan oleh setan, karenanya maka keduanya dikeluarkan dari keadaan mereka semula dan Kami berfirman, “ Turunlah kamu ! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman sementara di bumi, dan kesenangan hidup sementara sampai waktu yang ditentukan ”.(2: 36) (7: 24)
Maka setan membujuk keduanya dengan tipu daya.Maka tatkala keduanya telah merasakan buah pohon itu, nampaklah bagi kedua nya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Dan Tuhan mereka menyeru mereka berdua : ’"Bukankah Aku telah melarang kamu berdua melampaui pohon itu dan Aku katakan pada kamu berdua". Sesungguhnya setan itu bagi kamu
berdua adalah musuh yang nyata. (7: 22)

Karena ketidak patuhan mereka kepada Allah, maka mereka menjadi zalim dan itu ditandai dengan tanggalnya ‘pakaian-taqwa’ mereka, karena malu mereka menutupi aurat-aurat mereka dengan daun surga.
Karena surga bukan diperuntukan bagi mereka yang zalim, tapi hanya diperuntukan bagi mereka yang patuh kepada Allah, maka Adam dan istrinya harus turun ke bumi.
Allah telah menyediakan tempat tinggal sementara di bumi, sampai batas waktu yang ditentukan.

Dari Surga turun ke Bumi.
Ini dapat disimpulkan bahwa letak Surga lebih tinggi tempat dan kedudukannya dibanding dengan Bumi.
Dimana Surga itu ?

Mari kita simak ayat berikut ini:
” dalam Surga yang tinggi ” (69:22)
”.., sekali kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit, dan tidak masuk Surga,..” (7:40)

Ketidakpatuhan mereka pada Allah membuahkan penyesalan, Adam dan istrinya memohon ampunan.
Keduanya berkata: ” Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi ”(7: 23)

Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang pastilah mengampuni hambanya yang memohon ampun dengan sungguh-sungguh.

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.(2:37)
Kemudian Allah memilihnya (Adam), maka Dia menerima taubat nya dan memberinya petunjuk. (20:122)

Meskipun Allah telah menerima taubat Adam dan istrinya, tapi ketaqwaan mereka telah tanggal dan
mereka tidak layak lagi tinggal di Surga, untuk itu mereka tetap harus turun kebumi.

KAJIAN
Adam di Surga
_____________

Dan Kami berfirman: ” Hai Adam, diamilah olehmu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana dan kapan saja yang kamu sukai......” (2:35)
Fiirman ini menjelaskan:
> Surga itu ada.
> Di Surga tersedia makanan-makanan yang banyak lagi baik dan langsung dapat dimakan ( boleh jadi itu adalah buah-buahan atau yang lain).
> Adam + istrinya tinggal di Surga, mereka dapat menyentuh dan makan makanan yang ada di surga.

BERARTI :
Adam dan istrinya mahluk surga.
Adam dan istrinya satu dimensi/satu alam dengan surga.

Maka setan membujuk keduanya dengan tipu daya.Maka tatkala keduanya telah merasakan buah
pohon itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga, dan Tuhan mereka menyeru mereka berdua: ’ Bukankah aku telah melarang kamu berdua melampaui pohon itu dan Aku katakan pada kamu berdua’: Sesungguhnya setan itu bagi kamu berdua adalah musuh yang nyata.(7:22)
Fiirman ini menjelaskan:
> Di Surga juga ada setan, setanlah yang menyebabkan Adam dan istrinya menjadi zalim.
> Adam dan istrinya juga punya aurat, berarti punya wujud.
> Setan adalah musuh yang nyata bagi Adam dan istrinya.

KESIMPULAN:

Kesimpulan ini dibuat dengan tolok-ukur/pandangan kita sebagai manusia dengan menggunakan indera yang dipunyai oleh raga/tubuh.
Artinya yang dapat dideteksi oleh indera raga/tubuh adalah NYATA.
Sedangkan yang ada tapi tak terlihat / tak terdeteksi oleh indera raga/tubuh adalah IRASIONAL.

Dengan demikian :
>> Surga adalah irasional, karena tak terlihat.

Karena Adam + istrinya dan surga satu dimensi/satu alam,
maka:
>> Adam + istrinya juga irasional
>> Setan juga irasional.

Pada pembahasan: Pengertian Akhirat dijelaskan bahwa:
Yang nyata alamnya Dunia.
Yang irasional alamnya Akhirat

Berarti:
>> Surga dan Adam + istrinya berada di alam Akhirat.



V. ADAM SEBELUM TURUN KE BUMI
____________________________

Adam diampuni & diberi petunjuk

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (2:37)

Kemudian Allah memilihnya (Adam), maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. (20:122)

Meski Allah telah menerima taubat Adam dan istrinya, tapi mereka berdua tetap harus turun
kebumi.
Tapi karena kasih sayang Allah kepada Adam yang tetap besar, maka Allah memberi petunjuk berupa beberapa kalimat, agar Adam dan istrinya dapat kembali ke surga.

Adam dijadikan khalifah dimuka bumi

” Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah dimuka bumi.Maka barangsiapa yang kafir, maka kekafirannya itu akan ditanggung dirinya sendiri....” (35: 39)
” Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan memikulnya dan merasa berat daripadanya dan dipikullah amanat itu oleh insan manusia .Sesungguhnya dia itu zalim dan bodoh,.... ” (33: 72)

Adam menyatakan sanggup untuk menjadi khalifah dimuka bumi, meskipun dia telah zalim dan bodoh, karena telah dapat diperdaya oleh setan, sehingga kemudahan dan kenikmatan yang dia dapatkan
di surga terpaksa harus ditinggalkan dan harus turun ke bumi.

Karena semua diri manusia dimuka bumi adalah keturunan Adam, maka amanah sebagai khalifah dimuka bumi ini diwariskan dan diteruskan oleh semua insan manusia.
”Hai sekalian manusia, bertaqwalah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
satu diri, dan daripadanya Allah menciptakan pasangannya, dan memperkembang-biakkan dari keduanya lelaki dan perempuan yang banyak....” (4 :1)

Kekhalifaan Adam ini sempat ditentang malaikat, Tapi Allah telah berketetapan memilih Adam sebagai khalifah dimuka bumi, dan Dia bahkan telah mengajarkan Adam hal-hal yang tidak diajarkan kepada
malaikat.
“ Dan ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah dimuka bumi”.Mereka berkata:”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) dimuka bumi itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah padanya, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikan Engkau?”.Tuhan berfirman: ”Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (2: 31)
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat seraya berfirman: ”Beritahukanlah kepadaKu nama-nama benda itu jika kamu memang yang benar !”Mereka menjawab: ”Maha Suci Eng kau, tiada pengetahuan bagi kami selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami.Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijak sana”. (2: 32)
Allah berfirman: ”Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!”.
Maka setelah diberitahukannya, Allah berfirman: ”Bukankah sudah Aku katakan kepada kamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan lebih mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan” (2: 33)

Adam dibentuk dan disempurnakan

” Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat : ”Bersujudlah kamu kepada Adam ”, maka merekapun sujud kecuali iblis; dia tidak termasuk mereka yang sujud ”.(7: 11)

Al Hijr (15)
26. Dan sungguh Kami ciptakan manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi
bentuk.
27. Dan Kami ciptakan jin sebelumnya dari api yang sangat panas.
28. Dan ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: ” Sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk ”.
29. Maka apabila Aku telah menyempurnakannya dan telah meniupkan kedalamnya ruh-Ku, maka
tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
30. Maka bersujudlah seluruh malaikat bersama-sama,
31. kecuali iblis, ia enggan bersama-sama yang sujud itu.

Shaad (38)
71. Ketika Tuhan kamu berfirman kepada malaikat, ”Sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah.
72. Maka apabila Aku telah menyempurnakannya dan Aku meniupkan ruh-Ku, maka hendaklah
kamu tunduk sujud kepadanya. ”
73. Lalu sujudlah masing-masing malaikat semuanya,
74. kecuali iblis, ia takabur dan dia termasuk golongan kafir.

Sebelum Adam diturunkan kebumi, Allah mempersiapkan ’ BEKAL ’ untuk Adam, ini bukti besarnya kasih-sayang Allah kepada Adam, dengan harapan agar Adam menggunakan sebaik mungkin ’ BEKAL ‘ itu agar dapat kembali ke Surga, kembali ketempat asalnya.

’ BEKAL ’ itu antara lain berupa:
1. TUBUH.
Tubuh Adam dibuat dari :
”...tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk...”
2. Potensi langsung dari Allah yaitu : RUH.
” Maka apabila Aku telah menyempurnakannya dan Aku meniupkan Ruh-Ku....”

Karena ’ BEKAL ’ inilah, Allah memerintahkan malaikat untuk sujud, dan para malaikatpun sujud,
kecuali Iblis.

Ancaman Iblis

Karena tidak mau mengikuti perintah Allah untuk sujud kepada Adam, maka Iblis divonis sebagai durhaka dan harus turun dari surga
QS 7: Al A’raaf
12. Allah berfirman, ” Apa yang menghalangimu tidak sujud ketika Aku memerintahkanmu ?”.
(Iblis) menjawab: ”Aku lebih baik daripadanya, Kau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Kau
ciptakan dari tanah ”.
13. Allah berfirman, ” Turunlah kau dari surga karena kau tidak patut menyombongkan diri
didalamnya, maka keluarlah.Sesungguhnya kau termasuk yang hina”
14. Iblis menjawab, ” Beri tangguhlah sampai hari mereka dibangkitkan”
15. Allah berfirman, ” Sesungguhnya kau termasuk yang diberi tangguh”
16. Iblis menjawab, ”Karena Engkau telah menghukum aku tersesat, aku benar-benar akan duduk
menghalang-halangi mereka dari Jalan Engkau yang lurus.
17. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari hadapan dan belakang, dari kanan dan kiri mereka
Dan Kau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.
18. Allah berfirman, ”Keluarlah kau dari surga sebagai yang terhina lagi terusir.Sungguh
barangsiapa diantara mereka mengikutimu, niscaya Aku akan penuhi jahanam dengan kamu
semuanya”.

Sebelum turun dari surga, Iblis mengancam Adam dan keturunannya, dan Allah mengijinkannya.
Untuk ’mengimbangi’ ancaman iblis, Allah mengutus MALAIKAT untuk menjaga Adam dan keturunannya.

KAJIAN
Adam sebelum turun ke bumi
_________________________

Mari kita cermati hal-hal atau kejadian–kejadian sebelum Adam diturunkan ke bumi :

> Adam diampuni dan diberi petunjuk.
> Adam ditunjuk sebagai khalifah dimuka bumi.
> Adam disempurnakan dan diberi tubuh yang terbuat dari tanah.
> Adam diberi Potensi langsung dari Allah berupa Ruh.
> Iblis akan berupaya menyesatkan Adam dan keturunannya sampai kiamat.

Kalau kita renungi dan kaji secara seksama dan mendalam, maka akan menyadarkan kita betapa cinta dan kasihnya Allah kepada Adam dan sudah tentu juga kepada semua manusia di bumi. Allah telah
menjadikan Adam (dan kita) sebagai mahluk ciptaan Nya yang paling sempurna, sehingga para
malaikatpun diperintahkan sujud.
Kesempurnaan yang mengharus kan malaikat dan iblis sujud adalah adanya ’Potensi Allah’ berupa Ruh-Nya yang langsung ditiupkan pada Adam (dan keturunannya), yang sudah tentu esensinya lebih tinggi dari malaikat.

Oleh karena itu Allah berfirman :
”Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat..”
(2: 186)
” Dan sungguh Kami telah menciptakan manusia dan Kami mengetehui apa yang dibisikkan oleh hatinya. Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya”. (50: 16)

’Potensi Allah’ inilah yang membuat Adam sebagai manusia sangat dekat dengan Allah dengan kedekat an yang ’tak berbatas’.
Peniupan ’Potensi Allah’ ini terjadi setelah disempurnakannya tubuh Adam.
” Maka apabila Aku telah menyempurnakannya (tubuh Adam) dan telah meniupkan kedalamnya
ruh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud ” (15: 29)

Mengapa Allah memberikan/membentuk tubuh Adam?, dan mengapa pula dibentuk dari tanah?
Dalam kajian, ada keterkaitan dengan kesanggupan dan ditunjuknya Adam untuk mengemban amanat sebagai Khalifah dimuka bumi.
Sebagai Khalifah dimuka bumi, maka Adam (dan anak turunnya) berkewajiban untuk merawat dan me-'menej' bumi ini dengan sebaik mungkin.

Telah dijelaskan bahwa Adam adalah mahluk surga, dengan tolok ukur kita sebagai manusia, maka Adam adalah irasional sedangkan bumi tempat Adam diturunkan, yaitu bumi tempat kita berpijak ini adalah nyata.
Dengan dimensi yang berbeda – irasional dan nyata, sudah tentu Adam yang irasional tidak dapat memegang yang nyata.
Agar Adam yang irasional dapat menjalankan amanat sebagai khalifah, dia harus dapat memegang dan berinteraksi dengan segala sesuatu yang ada dimuka bumi yang nyata ini, Adam yang irasional
membutuhkan sarana yang sesuai, untuk itulah Allah membentuk tubuh Adam dari tanah dari bumi ini.

Coba bayangkan seandainya Adam langsung diturunkan dimuka bumi ini tanpa dibekali tubuh yang terbuat dari tanah, apa yang terjadi?
Adam tidak ubahnya seperti mahluk-mahluk irasional lainnya yang ada dimuka bumi ini, seperti jin dllnya.

Dan tanpa ’Potensi-Allah’, Adam akan kesulitan umtuk dapat kembali ke surga, kembali ketempat asalnya.



ADAM DI BUMI
____________

Adam dan istrinya telah berada dimuka bumi, dengan sarana tubuhnya yang terbuat dari unsur bumi, yaitu tanah, Adam dapat melaksanakan amanat yang diembannya, yaitu sebagai khalifah.Mereka dapat hidup sementara dibumi sampai waktu yang telah ditentukan, sampai mereka mengalami kematian.

Meski berada di bumi yang nyata, Adam sebagai mahluk yang berasal dari surga tetap irasional, tetap beralam akhirat.

Dialah ADAM SEJATI,
Dialah ADAM YANG SEBENARNYA, yang berada didalam tubuhnya yang nyata (beralam dunia)

Tubuh Adam juga disempurnakan dengan otak yang nyata serta pikiran dan qolbu yang irasional.
Maka apabila Aku telah menyempurnakannya dan telah meniupkan kedalamnya ruh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. ( 15: 29 )

Kedalam tubuhnya yang telah di sempurnakan, ’Potensi-Allah’ ditiupkan.
Dan karena ’Potensi-Allah’ itulah tubuh Adam dapat hidup dan berfungsi.
Dia-lah yang secara nyata menggerakkan jantung.
Bila waktu yang telah ditentukan tiba, ’Potensi-Allah’ akan ’ditarik’, maka tubuh mengalami kematian.
”....dan bagi kamu ada tempat kedi aman sementara di bumi, dan kesenangan hidup sementara
sampai waktu yang ditentukan ”.(2:36)

Didalam tubuh pulalah ditempatkan ' 4 ' malaikat ’penjaga dan pencatat’.
( Lebih jelasnya, silahkan membaca : "Jadilah manusia seutuhnya" )

ADAM SEJATI - Adam yang sebenarnya (yang irasional, ber-alam akhirat)
+ tubuhnya yang sempurna
+ Potensi-Allah
+ ' 4 ' malaikat ’penjaga dan pencatat’
itulah MANUSIA, yang juga bernama Adam.

Jadi,
ADAM SEJATI (Adam yang sebenarnya, Adam yang diturunkan dari surga)
ada didalam :
MANUSIA yang bernama Adam.

Sebagai Bani Adam, kita juga sama:

DIRI SEJATI kita (Kita yang sebenarnya, yang irasional ber-alam akhirat,
yang bisa masuk surga atau neraka)
ada didalam :
MANUSIA yang bernama kita.

Inilah hakekatnya, kenapa manusia menjadi mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna.
Kasih sayang Allah betul-betul tercurah padanya.

Sungguh luar biasanya manusia.
Berdimensi 2: NYATA dan IRASIONAL.
Ber-alam 2: DUNIA dan AKHIRAT.

Dengan kesempurnaan ini, ternyata DIRI SEJATI manusia masih kesulitan untuk kembali ke surga, kembali kepadaNya.

Ini semua karena manusia lalai, sehingga tidak mengenal ’siapa dirinya yang sebenarnya, diri-sejati nya’, sehingga raga/tubuh menjadi sangat dominan, yang nyata membelenggu yang irasional, akibatnya ’Potensi-Allah’ tidak dipahami dan tersia-siakan.

” Kenalilah dirimu (yang sejati), maka kau akan mengenal Tuhan mu ”

Ihdinash shiraathal mustaqiim,
Shiraathal ladziina an ’amta ’alaihim...


Tulisan khusus:

JATI DIRI BANGSA

” Dan sungguh Kami ciptakan manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (15: 26)

Kita sebagai bangsa Indonesia, tanah yang dimaksud pada ayat diatas adalah tanah negeri ini, dengan kata lain kita tercipta dari unsur tanah negeri ini.
Sudah tentu tanah negeri ini punya karakter khusus, yang berbeda dengan tanah negeri lain.
Hubungan manusia dengan alamnya (termasuk tanah) menghasilkan filosofi khas, nilai-nilai filosofi ini terekam di benang-benang DNA sehingga terturunkan dan menjadi jati-diri suatu bangsa.

Salah satu filosofi yang luar biasa, yang telah berabad-abad digunakan sebagai landasan hubungan antar manusia, alam dan Tuhan YME oleh bangsa ini adalah KELUHURAN BUDI, sehingga tidaklah berlebihan apabila dikatakan ’ Keluhuran Budi adalah jati-diri bangsa Indonesia ’.

Karena menjadi jati-dii bangsa ini, maka kita mudah menerima, memahami dan menjalankannya, sehingga kalau digali dan diberdayakan akan menjadi kekuatan positif yang dahsyat, yang insyaAllah mampu membawa Negeri ini keluar dari keterpurukannya, sayangnya keluhuran budi semakin temaram, semakin pudar, bukannya digali tapi malah terabaikan.

Tapi yang lalu biarlah berlalu, mari bersama kita songsong hari esok yang lebih baik dengan memberdayakan dan menaikkan nilai-nilai keluhuran bangsa ini sampai menjadi Adiluhung, yaitu :
LUHUR YANG UTAMA, Keluhuran yang sesuai kehendak Allah-Tuhan Yang Maha Esa.
InsyaAllah akan mampu menghantarkan bangsa ini berdaya di dunia dan akhirat, amin


Terimakasih untuk:
cak nusron dan pendahulu-2 saya,
mbah likin dan sedulur-2 semua,
juga untuk: istri dan anak-2 saya.

1 komentar: