I. WONG URIP NGERTI URIPE.......II. WONG URIP ISO MATI SAKJRONING URIP.......III. WONG URIP ISO MBALIK NANG SING GAWE URIP

Jumat, 29 Januari 2010

Berani untuk tidak bahagia di dunia

Banyak orang (bahkan hampir semuanya, maaf) mengharapkan bahagia di dunia dan di Akhirat, ini ekspresi dari sikap yang mendua, sikap yang abu-abu, ragu-ragu dan pilih enaknya.
Sikap ini dipicu dari salah menafsirkan kata-kata "hasanah" pd surat Al Baqarah ayat 201 (tulisan saya yang terdahulu), padahal jelas-jelas Allah SWT menghendaki agar manusia memilih Akhirat.....ya hanya Akhirat, bukan dunia dan akhirat.

Mari kita simak beberapa ayat berikut ini:
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan sendau-gurau dan permainan saja.Dan sesungguhnya akhirat itulah sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahuinya" (QS 29:64) - dalam filosofi jawa inilah yang dinamakan "Jatining Hurip".
"...barangsiapa menghendaki keuntungan Akhirat akan Kami tambahkan baginya, dan barangsiapamenghendaki keuntungan dunia Kami berikan sebagian keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akhirat" (QS 42:20) - Kami tambahkan disini terserah Allah, tambahannya bisa saja berupa kebahagian di akhirat atau bisa lainnya.- hanya Allah yang berwenang.

Kalau kita betul-betul sadar kalau yang harus kita raih adalah kebahagiaan di akhirat, maka langkah taktis untuk mengamankan tujuan tsb adalah: HARUS BERANI UNTUK TIDAK BAHAGIA DI DUNIA, kenapa ? Karena langkah ini akan membuat kita tahan terhadap benturan-benturan kehidupan dunia, bahagia...ya alhamdulillah, tidak bahagia...ya no problem - karena memang kebahagiaan di dunia bukan tujuan, jadi langkah kita semakin mantap dan jelas dalam menapaki jalan menuju kebahagiaan di akhirat.
Kalau diibaratkan perang jihad, ya kita harus berani mati...seandainya harus mati.Bukannya pengin mati sahid tapi takut mati, ya lucu....mending turuae nang omah....
Mengambil sikap BERANI UNTUK TIDAK BAHAGIA DI DUNIA itupun sangat sulit, karena iblis (...maaf ya) tidak akan tinggal diam, tapi inilah salah satu tolok ukur dari keimanan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar