I. WONG URIP NGERTI URIPE.......II. WONG URIP ISO MATI SAKJRONING URIP.......III. WONG URIP ISO MBALIK NANG SING GAWE URIP

Minggu, 12 Desember 2010

MELURUSKAN sejarah : Raden Patah (Demak) tidak pernah menyerang Prabu Brawijaya V (Majapahit).

Raden Patah bukan anak 'durhaka',
yang tega membunuh Prabu Brawijaya V - ayah kandungnya sendiri.
___________________________________________________




Peristiwa meletusnya gunung Merapi yang sangat dahsyat memang membuat kita semua berduka, tapi semua itu adalah kenyataan yang harus dihadapi dengan arif dan sabar.
Oleh sebagian orang peristiwa ini dikaitkan dengan peristiwa besar yang pernah terjadi di bumi Nusantara, yaitu runtuhnya Kerajaan Majapahit kurang lebih 500 tahun yang lalu.
Salah satunya adalah 'statement' dari salah seorang 'paranormal' kondang yang disampaikan pada saat diwawancarai oleh salah satu media TV, statement itu saya kira kurang tepat dan kurang bijak karena cenderung menggiring opini masyarakat umum kearah negatif dan jelas-jelas telah mencoreng martabat seseorang (meski beliau telah meninggal) serta berpotensi merusak sendi-sendi kerohanian bangsa ini.

Statement itu pada prinsipnya mengatakan bahwa:
Peristiwa meletusnya gunung Merapi dan diikuti bergolaknya gunung-gunung berapi lainnya yang saat ini terjadi telah sesuai dengan ramalan Joyoboyo yang mengatakan akan terjadi peristiwa-peristiwa besar di Nusantara (Indonesia) setelah 500 tahun runtuhnya Raja Majapahit - Prabu Brawijaya V (ayahanda Raden Patah).
Kecewa karena dikhianati anaknya sendiri, sebelum Prabu Brawijaya V 'gugur' karena serangan Kesultanan Demak yang dipimpin oleh Raden Patah, beliau 'bersabda' bahwa 500 tahun lagi ( Th 1478 + 500 = Th 1978 atau tahun 2000 an) akan kembali lagi, kembalinya ( Prabu Brawijaya atau Majapahit ) akan diikuti dengan 'peristiwa-peristiwa besar'.
Menurut 'paranormal' tersebut, saat-saat sekarang inilah 'peristiwa kembalinya tersebut' terjadi, dan salah satu tandanya adalah meletusnya gunung merapi dan diikuti bergolaknya gunung-gunung berapi lainnya.

Untuk itu saya mencoba untuk menyampaikan beberapa hal yang terkait statement tersebut diatas dengan harapan teman-teman memperoleh informasi yang seimbang dan insyaAllah benar :

1/. Raden Patah (Demak) tidak pernah menyerang Prabu Brawijaya V (Majapahit).

Raden Patah (dan Kesultanan Demak) tidak pernah menyerang Prabu Brawujaya V (Raja Majapahit - yang ayahandanya), apalagi 'membunuh'nya.
Yang menyerang Prabu Brawijaya V ( Bhre Kertabumi ) adalah Kerajaan Kediri (Daha) pada tahun 1478 M, dalam penyerangan tersebut Prabu Brawijaya V 'gugur'.
Dengan gugurnya Prabu Brawijaya V, maka selesai sudah era kerajaan Majapahit yang sebenarnya, meski kerajaan Majapahit setelah itu tetap ada dengan diangkatnya Girindawardhana sebagai raja selanjutnya, tapi hanya sekedar menjadi 'boneka' kerajaan Kediri (Daha).
Setelah Majapahit (yang asli) sudah tidak ada dan yang tersisa hanya Majapahit yang 'boneka'nya Kediri (Daha), pada saat itulah Raden Patah (Kerajaan Demak) menyerang 'Majapahit'.
Jadi dapat dikatakan, pada saat itu Raden Patah menyerang musuh ayahanda-nya, menyerang yang 'membunuh' ayahanda-nya, menyerang Majapahit 'tiruan'.
Jadi, Raden Patah yang 'anak didik'-nya Sunan Ampel tidak pernah men-durhaka-i ayahandanya apalagi mem-'bunuh'-nya.

Beberapa Tambahan yang menarik untuk disimak & direnungi :

>a. Prabu Brawijaya V dimata umum menganut Hindu-Budha tapi anaknya (Raden Patah) sejak lahir sudah Islam.
>b. Permaisuri Prabu Brawijaya V adalah seorang muslimah dari negeri Campa dan masih kerabat Sunan Ampel.
>c. Dukungan Prabu Brawijaya V sangatlah penting bagi keberhasilan misi Sunan Ampel dalam menyebarkan agama Islam di Jawa (khususnya di wiliayah Majapahit), salah satunya adalah diberikannya 'Tanah Kamardikan' di Ampel untuk pusat pengembangan Islam di Jawa.
>d. Salah satu istri Sunan Ampel adalah kerabat kerajaan Majapahit.
>e. Oleh Prabu Brawijaya V, Sunan Ampel diangkat menjadi salah satu 'penasehat' beliau.Dan keduanya merupakan sahabat-sejati, sahabat lahir-batin, sahabat dunia-akhirat.
Sunan Ampel wafat tidak lama setelah 'gugur'nya Prabu Brawijaya V, yaitu Th 1481 M, setelah Raden patah telah mampu mandiri.
>f. Oleh Sunan Ampel (dan sudah tentu seijin Prabu Brawijaya V) Raden Patah memang telah dipersiapkan untuk menjadi Raja Islam I di Jawa, hal ini terasa keluar dari 'pakem' sehingga perlu direnungkan bahkan dipertanyakan.
Pertanyaan yang seharusnya timbul adalah: Kenapa?, Kenapa seorang Raja Majapahit, suatu kerajaan yang dikenal oleh umum sebagai kerajaan Hindu-Budha, bersama sahabatnya mendirikan kesultanan (kerajaan) Islam untuk anaknya, dan ternyata setelah kesultanan (kerajaan) Islam itu berdiri, beberapa tahun kemudian Majapahit runtuh.

Dari beberapa tambahan tersebut diatas dapat dipetik pelajaran dan hikmah-nya, sehingga kita dapat lebih obyektif dalam menyikapi sejarah perjalanan bangsa ini, khususnya perjalanan kerohaniannya:

> Terjadi hubungan yang harmonis antara Sunan Ampel dengan Prabu Brawijaya V, antara 'pendiri' Wali Songo dengan Raja terakhir kerajaan Majapahit, hubungan yang hormonis antara Islam dengan kerohanian Majapahit.
> Raden Patah (kesultanan Demak) sebenarnya telah 'di-setting' sebagai penerus kebesaran Majapahit, sebagai generasi pembaharu, sebagai kerajaan Islam yang mampu mengekspresikan Keluhuran budi sehingga diharapkan mampu membawa Nusantara pada kejayaan lahir & batin.

2/. Kembali setelah 500 tahun.

Memang ada pernyataan ‘resmi’ dari atas, dari para sesepuh ‘kerajaan Majapahit yang sebenarnya’ terkait ‘gugur’nya Prabu Brawijaya V yang berarti runtuhnya kerajaan Majapahit yang ada dimuka bumi.
Tapi pernyataan ‘resmi’ tersebut tidak didasari oleh kemarahan atau bernada ancaman dlsbnya, tapi merupakan ekspresi dari keprihatinan yang mendalam terhadap keadaan yang carut-marut dengan ditandai runtuhnya kerajaan Majapahit, runtuhnya nilai-nilai kerohanian Nusantara, runtuhnya nilai-nilai keluhuran yang merupakan karakter Nusantara.
Pernyataan ‘resmi’ tersebut pada prinsipnya mengatakan bahwa ajaran (dan bimbingan) Adiluhung (beriman & berbudi luhur) yang terkenal dengan 'Sabdo palon noyo genggong' nya itu dihentikan untuk sementara dan akan dibuka kembali 500 tahun kemudian (yaitu Th 2000 an).
Perlu diketahui, Adiluhung (pada saat itu) adalah suatu ajaran (dan bimbingan) kerohanian yang ditemukan dan dirintis oleh para sesepuh kerajaan Majapahit dan merupakan ajaran (dan bimbingan) yang dilandasi: Iman, Luhur & Patuh kpd Sang Pencipta, dan telah mampu menghantarkan beliau-beliau sampai kehadiratNya.
Ajaran ini pulalah yang menjadi pondasi kebesaran kerajaan Majapahit lahir dan batin.
Dengan dihentikannya ajaran (dan bimbingan) Adiluhung, maka banyak yang kehilangan arah, hal ini terutama dapat dirasakan oleh para pencari ‘Sirathal Mustaqim’.

Sekian dulu, semoga bermanfaat dan insyaAllah tulisan saya berikutnya tentang ADILUHUNG : Sang Penemu, Sang Perintis, Sang Pembaharu dan Sang Penerus dapat lebih memperjelas.

Surabaya, 8 Nopember 2010
Wassalam.

adiluhung_nusantara@yahoo.com

20 komentar:

  1. Ada Buku Brawajya Muksa.....menurut buku tersebut Brawijaya V meninggalnya mukso...atau "mi'raj" setelah menyatakan keislamanya didepa Sunan Kalijogo di Gunung Lawu. Wallahua'lam....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman-teman disini. barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan. Beberapa waktu yang lalu perusaan percetakan saya dirundung hutang yang cukup besar. Hal itu di akibatkan melonjaknya harga kertas dan tenaga upah yang harus saya bayar kepada para karyawan saya. Sementara itu beberapa tender yang nilainya cukup besar gagal saya menangkan. Akibatnya saya harus menjaminkan mobil saya saya untuk meminjam hutang dari bank. Namun hal itu belum cukup menutup devisit perusaan. Bahkan pada akhirnya rumah beserta isinya sempat saya jaminkan pula untuk menutup semua beban hutang yang sedang dilanda perusaan. Masalah yang begitu berat bukan mendapat support dari istri justru malah membuat saya bersedih bahkan sikapnya sesekali menunjukan rasa kecewa. Hal itu di sebabkan semua perhiasan yang sempat saya hadiahkan padanya turut saya gadikan. Disaat itulah saya sempat membaca beberapa situs yang bercerita tentang solusi pesugihan putih tanpa tumbal dan akhirnya saya bertemu dengan Kyai Sukmo Joyo. Kata pak Kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 5milyar dengan tumbal hewan. Tanpa pikir panjang semua petunjuk pak.kyai saya ikuti dan hanya 1 hari. Alhamdulilah akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya. Perlahan hutang-hutang saya mulai saya lunasi. Perhiasan istri saya yang sempat saya gadaikan kini saya ganti dengan yang lebih bagus dan lebih mahal harganya. Dan yang paling penting bisnis keluarga yang saya warisi tidak jadi koleps. Jika ingin seperti saya. Saya menyarankan untuk menghubungi kyai sukmo joyo di 0823.9998.5954 situsnya www.sukmo-joyo.blogspot.co.id agar di berikan arahan

      Hapus
  2. nyimak mawon.. sinambi nyruput kopi . Ratusan versi runtuhnya majapahit muncul namun yang mendapatkan pembenaran fakta bila ada bukti tertulis yang tidak terbantahkan. Saya juga belajar, di cerita bpk tersebut masih tercampur antara fakta dan opini. Semoga bila ada pembuktian secara fisik, insy bisa menambah literatur sejarah. Rahayu... ngapunten

    BalasHapus
  3. Ngapunten juga, babad tanah jawi perlu dilestarikan, selama masih ada orang Jawa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang jawa sdh hampir musnah. Jaman sak iki wong jowo sing ora iso jawani. Kalebon bodoyo njobo

      Hapus
  4. memang antara versi babad dan kajian sejarah murni ada perbedaan. Tapi bukti sejarah berupa kitab dan prasasti juga tidak bisa memastikan 100% alur runtuhnya majaphit. Tetapi ada kesamaan yaitu runtuhnya Majaphit adalah diserang Demak. Versi sejarah adalah Majapahit yang ada di daha dengan raja giridrawardana dedang versi babad adalah majapahit dengan raja Pr Brawijaya V. Tapi pada dasarnya sebelum runtuh Majapahit telah lemah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  5. jadi apakah masuknya Islam di tanah jawa dan sunda dengan cara perang..?? karena di jawa ada Raden Fatah yang telah mengkudeta ayah kandungnya yaitu Brawijaya V dan di sunda ada Sunan Gunung Jati yang telah mengkudeta kakeknya Prabu Siliwangi karena menolak Islam.
    Jadi salah klo Islam masuk dengan damai di pulau jawa ini karena sejarah tanah jawa dan tatar sunda telah mencatat kudeta ini semua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ojo kemeruh, ojo maringi sing olo, opo kowe weruh pastine yen raden fatah berontak utowo khianat ning bapakne opo kowe dadi seksi waktu iku.

      Hapus
    2. Islam masuk dengan damai itu jelas memang hoaks

      Hapus
  6. Kaya yg ngerti arti kata kudeta aja BONI PELATANI

    BalasHapus
  7. sebetulnya raden patah bukan anak kandung baginda raja brawijaya

    BalasHapus
    Balasan
    1. dari mana sumber yg mengatakan r patah bukan anak kandung wijaya?

      Hapus
  8. Mohon ma'af pa bila tdk berkenan, menurut yg sy dengar Rd. Fatah lah yg menyerang majapahit. Bahwa bgt banyaknya arca2 Candi yg hilang kepalanya (contohnya ARCA Budha di Candi borobudur) krn di patahkan oleh pasukan Rd. Fatah. Makanya orang jawa mwnyebutnya Rd. Patah. Sumonggo itu cerita yg sy dengar dr nenek sy.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Borobudur itu banyak di jarah sama penyelundup barang antik bu.. Bukan dirusak raden Patah..

      Hapus
  9. Mohon ma'af pa bila tdk berkenan, menurut yg sy dengar Rd. Fatah lah yg menyerang majapahit. Bahwa bgt banyaknya arca2 Candi yg hilang kepalanya (contohnya ARCA Budha di Candi borobudur) krn di patahkan oleh pasukan Rd. Fatah. Makanya orang jawa menyebutnya Rd. Patah. Sumonggo itu cerita yg sy dengar dr nenek sy.

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. https://teambulls.wordpress.com/2010/08/16/babad-tanah-jawi-raden-fatah-penakluk-majapahit/
    coba cek link ini kok beda cerita dgn anda?? tetapi intinya tetap sama tidak mau menyalahkan bahkan mengagungkan sebagai kejayaan R Patah dan walinya. kl mau ngepos sejarah coba disertakan sumbernya, kl tidak siapa yg mau percaya?? sama juga tingkah lakunya dgn di link tsb, tidak ada sumber sejarahnya. saya juga bisa saya masukkan yg bunuh R.wijaya itu doraemon dan nobita setelah pakai mesin waktu ke jaman majapahit

    BalasHapus
  12. Maling mana mau mengakui kesalahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klik kiri...
      Setiap orang sll membenarkan drinya sendri.

      Hapus