I. WONG URIP NGERTI URIPE.......II. WONG URIP ISO MATI SAKJRONING URIP.......III. WONG URIP ISO MBALIK NANG SING GAWE URIP

Minggu, 12 Desember 2010

Pemberdayaan Otak kanan & Sistim limbik


Iqra'... dengan nama Tuhanmu yang menciptakan,Dia telah menciptakan insan-manusia dari segumpal darah,Iqra'... dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah,yang mengajarkan dengan perantaraan qalam,dan mengajarkan insan-manusia apa yang tidak diketahuinya...(Al 'Alaq 1-5)

Potongan vertikal dari neo-korteks
Yang berwarna biru adalah Talamus dari sistim-limbik

Tampak atas & Potongan horizontal

Akhir-akhir ini kita sering mendengar tentang ‘metode’ pemberdayaan otak-kanan, dan informasi yang kita terima mengatakan kalau ‘salah satu cara’ pemberdayaan otak kanan melalui mendengarkan alunan suara/musik, ada yang mengatakan musik klasik, ada yang menyarankan suara gemericik air, malahan ada yang mendengarkan suara perkutut ‘manggung’.
Menurut saya semua itu kurang tepat, karena Allah telah memberikan ‘sesuatu yang luar biasa’ kepada manusia untuk pemberdayaan sistim limbik dan otak-kanan... tapi kebanyakan manusia tidak menyadarinya (maaf).
Sebelum kita membahas pemberdayaan Otak-kanan, lebih bijak kalau kita membahas hal-hal prinsip yang terkait.

Karakteristik Otak Kanan & Kiri:
- Otak-kiri 'ter-seting' dalam batasan-batasan 3 dimensi - sesuai dengan dimensi dunia nyata ini, jadi dengan adanya otak-kiri ini manusia dapat meng-interprestasi-kan segala hal yang tertangkap oleh indera-nyata yang dimiliki oleh tubuhnya, sehingga dia mampu hidup di dunia nyata ini.
- Otak-kanan mempunyai kemampuan 'menembus' batasan 3 dimensi dan 'bersifat' holistik/kesucian, sehingga mampu meng-interprestasi-kan hal-hal yang irasional (ada tapi tidak nyata), hal-hal yang tak mampu dianalisa oleh otak-kiri, terutama kebenaran-kebenaran yang terkait 'kekuasaan Allah' dan 'hari-kemudian'.
- 'Sinkronisasi' yang baik antara otak-kiri dan otak-kanan menjadikan manusia mampu menjadi khalifah dimuka bumi sekaligus mampu kembali kepadaNya, berdaya dunia-akhirat.
- Semua data dari luar yang tertangkap oleh indera-nyata akan tersimpan di Otak-kiri, tanpa kecuali, baik atau buruk, benar atau salah, sepertinya baik tapi buruk ataupun sepertinya benar padahal salah, semuanya tersimpan di otak-kiri - dapat dibayangkan betapa ruwetnya.
Sedangkan otak-kanan hanya menerima data dari dalam melalui 'penyaringan' sistim-limbik, baik data dari otak-kiri yang 'diturunkan' ke sistim-limbik kemudian 'disalurkan' ke otak-kanan maupun berupa 'pengajaran dari dalam' (Al 'Alaq ayat 5).
Oleh sebab itu otak-kiri 'rentan dan mudah' tersusupi kegelapan.

Beberapa contoh respon otak-kiri & otak kanan (atau tetap respon dari otak-kiri tapi dari pengertian yang 'berpotensi untuk disimpan' di otak-kanan)
(Catatan: dikatakan 'berpotensi untuk disimpan', karena biasanya pengertian ini masih tersimpan di otak-kiri - perlu 'diturunkan' ke sistim-limbik untuk dapat tersimpan di otak-kanan)

>> Rp. 1 juta - Rp. 200 ribu = ?
Respon otak-kiri : = Rp. 800 ribu,
respon ini benar karena untuk kepentingan 'duniawi'.
Respon otak-kanan : = relatip
- tergantung 200 ribunya untuk apa, kalau 200 ribu nya untuk sedekah, ya malah gak berkurang tapi bisa lebih, lebihnya tergantung Allah.

>> Langit itu jauh atau dekat ?
Respon otak-kiri: tak terhingga jauhnya, bisa-bisa seribu tahun cahaya & mustahil untuk dicapai.
Respon otak-kanan: langit itu bisa dekat, artinya: langit itu dapat 'ditembus' oleh orang yang bertaqwa.
>> Kematian itu apa ?
Respon otak-kiri : Berakhirnya kehidupan saya di dunia ini.
Respon otak-kanan: Awal dari kehidupan saya yang sesungguhnya, tanpa kematian kehidupan saya yang sesungguhnya ' belum sepenuhnya' saya awali.
>> Dan lain-lainnya.

Pemberdayaan Otak-kanan
Pemberdayaan otak-kanan adalah satu rangkaian dari pemberdayaan semua sistim otak, jadi tidak berdiri sendiri, melalui proses yang membutuhkan perjuangan gigih - bukan instan dan tidak sesederhana yang diperkirakan masyarakat umum, karena umumnya seseorang tidak dapat merasakan muatan/getaran otak-kiri nya atau otak-kanan nya
Dalam sistim meditasi, pemberdayaan otak-kanan mulai terjadi setelah terbukanya ‘cakra’ puncak yaitu ‘cakra’ ke 7, setelah melewati ‘cakra’ ke 6 (neo-korteks) dan ‘cakra’ ke 7 (sistim limbik) dan sudah tentu ‘cakra’ 1 s/d 5 (otak-bawah).
Jadi untuk betul-betul memberdayakan otak-kanan tidaklah sesederhana yang diperkirakan masyarakat umum karena sejalan dengan amal saleh yang telah diperbuat.
Tapi pemberdayaan otak-kanan ini harus diperjuangkan, karena identik dengan 'golongan-kanan' yang tersebut di firmanNya, sesulit apapun kalau Allah meridloi ya tercapai juga, jadi gak usah kuatir - kita harus yakin... SAYA BISA ..., insyaAllah Allah SWT memberi kemudahan.

Langkah-langkah PEMBERDAYAAN (yang penting-penting saja)
(Catatan: Untuk mempercepat langkah-langkah ini sebaiknya dilakukan serentak, tidak harus berurutan)
>> Pemberdayaan Otak-bawah:
- Jaga kesehatan tubuh, ini adalah langkah awal yang penting.
- Dianjurkan untuk puasa sesuai sunnah Rasulullah saw atau 'vegetarian' ('weteng ingkang luwe') (insyaAllah kalau ada kesempatan kita bahas: "Filosofi vegetarian").
>> Pemberdayaan otak-kiri:
- Fokus hanya kepada Al Qur'an dahulu (setelah itu baru Hadits Qudzi & Hasan Sahih) - baca terus menerus dan tiap hari serta mencoba sekuat tenaga untuk memahaminya ('moco Al Qur'an sak maknane'),
....STOP DAHULU informasi dari luar (karena belum tentu benar dan untuk meringankan beban otak-kiri).
- ...DEFRAG semua data yang tersimpan di otak-kiri, turunkan untuk direnungi kembali kebenarannya (ber-tafakur).
Cros-cek dengan Al Qur'an dan data dipilah-pilah berdasarkan skala prioritas dan tingkat kebenaran yang telah diyakini.... jadilah ustad bahkan kiai untuk diri anda sendiri, karena saya yakin anda punya kemampuan untuk itu
- Jaga istiqomah solat dan ber-tasbih, untuk memendekkan interval waktu - lakukan solat dhuha dan tahajud ('solat wengi lakonono - dzikir wengi ingkang suwe')
Solat dan bertasbih itu harus mampu 'menembus' batas, jadi semua indera-nyata dan pikiran harus 'diletakkan' dengan tujuan HANYA untuk memuja dan memujiNya dengan kepasrahan TOTAL.
Ucapkan didalam hati dengan pelan dan penuh kelembutan.
- Gunakan waktu malam hari se-effisien dan se-taktis mungkin, karena hari esok belum tentu milik kita ...(jangan banyak-banyak nonton sinetron ... eh..eh..eh)

>> Pemberdayaan sistim-limbik:
- Puncak dari keberdayaan sistim-limbik adalah KESABARAN-TOTAL karena Allah beserta yang sabar, dan agar tercapai 'jiwa yang tenang' (mudma'inah).
- Dengarkan alunan yang indah dari ayat-ayat Al Qur'an (bukan musik klasik, suara air, perkutut manggung dlsbnya), dengarkan dengan khusyu'
- pejamkan mata dan turunkan pikiran, biarkan alunan ayat-ayat Al Qur'an tsb mengalir masuk ke sistim-limbik... jangan diangkat ke neo-korteks...biarkan turun ke-hati sanubari (identik dengan jantung)...rasakan sampai hati sanubari berdesir/bergetar...kalau sampai menangis...lepaskan saja...(insyaAllah akan kita bahas pula :"SINO ATRIAL NODE - S.A.N" yang ada di jantung).
Kalau jenuh, ganti dengarkan alunan yang syahdu dari sholawat Rasul atau 'Tombo Ati, Ilir-ilir dlsbnya'...stop dahulu mendengarkan musik-musik lainnya.
Inilah salah satu sebab, kenapa Al Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab, karena bahasa Arab mampu 'meng-ekspresi-kan' ayat-ayat Al Qur'an dengan indah - ini sangat tepat untuk pemberdayaan sistim-limbik.

>> Pemberdayaan otak-kanan
Kalau Allah berkenan, mungkin anda akan mampu merasakan otak-kiri dan kanan anda, kalau belum ya gak masalah ... terus saja lakukan proses-prosesnya dengan baik.
- Lakukan tafakur sesering dan sehening mungkin, turunkan data-data otak-kiri yang perlu di-tafakur-i (termasuk menyibak perjalanan hidup anda)...buang saja dengan kata tegas "DATA INI SALAH DAN HARUS DIBUANG" data-data yang tidak penting-penting atau yang jelas-jelas salah - (karena 'nguruwet-ngruweti' pikir)
- Senantiasa melakukan iqra' pada segala hal yang menarik perhatian di alam ini (iqra' itu suatu proses: melihat/membaca kemudian menelaah dan mencoba menyimpulkannya lalu disyukuri).

Sekian dulu, mohon maaf seandainya ada yang kurang berkenan,
wassalam;

adiluhung nusantara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar